Infrastruktur

??? CRUSHER HKI SEMBUNYI DIBELAKANG BATCHING PLANT PT WIRA AGUNG.

23 Jul, 2024

27 View

Padang Pariaman;suaraadhiyaksa.com 22/7/2024 betapa senangnya warga masyarakat Sumbar karena terwujudnya pembangunan jalan TOL,  dimana pembangunannya sedang di kebut pengerjaanya.  Beberapa tahun belakang pembangunan jalan TOL yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dimana program jalan ini nantinya Akan menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Jalan TOL atau jalan bebas hambatan akan mempersingkat waktu tempuh. Pembangunan Akan dilakukan dengan enam tahap 1. Padang ke sicincin 28 km, 2 Sicincin ke Bukittinggi 41 km. 3 Bukittinggi ke Payakumbuh 36 km. 4 Payakumbuh ke Pangkalan 43 km, 5 Pangkalan ke Bangkinang 56 km.  6.  Bangkinang ke Pekanbaru 38 km. 
Jika Jalan TOL ini siap Padang ke pekan baru hanya memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam saja. 
Pengerjaan Pembangunan jalan TOL ini dilakukan oleh perusahaan BUMN HUTAMA KARYA dengan Anak Perusahaany HUTAMA KARYA INFRASTUKTUR  [ HKI ] yang bergerak dibidang jasa konstruksi khususnya jalan dan jebmbatan. Beberapa bentuk bidang usaha HKI antara lain hak paten, merek, desain industri hak cipta, indikasi geografis, rahasia dagang dan desain tata letak sirkuit terpadu. 

 


Sekarang jalan TOL yang sedang dalam pembangunan di sumatera barat sudah mencapai STA 28. pemerintah sekarang mengupayakan supaya program jalan TOL sumbar – Riau ini bisa terlaksana dan sukses di provinsi sumbar.
Kami pun sebagai media yang ada di Sumbar senantiasa mengawasi kinerja dari HKI khusunya supaya jangan sampai program jalan TOL kebanggaan masyarkat minang ini tersedak atau macet nantinya. Salah seorang dari wartawan suaraadhiyaksa mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya kegiatan crusher di lokasi STA 26. Pagi sebelum keberangkatan kami diskusi dengan pemred untuk mengecek informasi tersebut. hari sabtu juli jam 10.00 wib kami bergerak ke lokasi STA 26 .jalan yang kami tempuh ke lokasi STA 26 sekitar satu jam perjalan kami sampai di STA 26 kami agak ragu karena yang kami lihat adalah Butching Plant PT Wira Agung, tidak terlihat crusher milik atau merek HKI.


kami lihat ada kedai yang berada dalam lokasi, kami beserta team media mencoba berbaur dengan sopir-sopir pengangkut material yang sedang istirahat siang, kami memessan minuman. Dan ada salah seorang dari yang duduk di kedai menegur kami, bapak dari mana? Pemred mencoba menjawab dari Padang melihat pekerjaan TOL apakah sudah siap atau belum. Orang ini melanjutkan saya pikir isi material, lagi-lagi  Pemred dari suaraadhiyaksa menjawab tidak kami bukan pemasok material, karena jam istirahat sudah habis mulai lah satu persatu sopir-sopir kembali bekerja. Karena sudah agak sepi dan kami berempat l dan 1 orang penjaga warung. Kami mencoba bertanya sambil menggali informasi dari penjaga warung kita sebut aja dodi. dodi ini penjaga warung sekaligus pekerja HKI juga tugasnya begitu ringan hanya mengawasi mesin crusher HKI sekaligus bisa berjualan disamping crusher.
Kami mendapat informasi dari dodi. Karena di samping Butching  Plant  milik PT Wira Agung ada mesin crusher dan mesin ini milik PT HKI. trus kami menanyakan lebih lanjut tumpukan material batu split dan pasir, serta tumpukan bahan baku batu yang belum di olah oleh crusher, dodi kembali menjawab tumpukan bahan baku material batu tersebut milik HKI, yang nanti akan di crusher dan di mixing, tapi ke lokasi mana akan di angkat kami tidak tahu. kami coba menanyakan siapa pimpinannya di sini. Dodi menyampaikan yang disini pemimpinnya pak Ujang tapi dia lagi Cuti dan digantikan oleh wakilnya namanya pak Yan, pak Yan itu yang bertanya ke abang tadi jawab dodi. Lebih lanjut kami menanyakan siapa aja yang dodi tahu lagi disini kami menyebut beberapa nama pimpinan HKI di proyek ini ternyata dodi tidak mengenal orang yang kami sebut namanya tadi. 
Setelah cukup informasi kami bergerak ke crusher utk menemui pak Yan yang dibilang oleh dodi tadi.
Kami langsung bertemu di crusher, kami memperkenalkan diri sebagai awak media dari suaraadhiyaksa. com,kami disini mendapat informasi adanya kegiatan HKI menggiling batu sendiri dan dipakai sendiri, pak yan selaku wakil pak Ujang mengatakan kalau mesin Crusher ini di kontrak oleh HKI, asal material adalah batu bekas galian jalan tol yang dipecah dengan alat berat dan dinamit serta dari sumber liar lain dan ada juga di beli langsung ke pemasok material. sampai di stocfile STA  26 dikumpulkan dan di giling ke crusher ini.  contohnya sekarang ini dibuat base A sebagai hamparan dasar semenisasi jalan TOL. Kami lanjutkan bertanya kenapa tidak di pakai untuk material cor beton di Batching Plan PT Wira Agung. Pak yan menjawab bahwa kekerasan batuannya tidak cocok untuk material cor beton. Kata pak Yan. Kami tanya juga apa ada material dari sini di jual ke pihak lain? kalau itu sy tidak tahu tugas saya di crusher selebihnya bapak tanyakan saja ke kantor HKI. kami kembali menanyakan lebih dalam maksud pak Yan mengenai ada bahan dari liar ini maksudnya ? pak Yan menerangkan lebih lanjut misalnya yang diambil dari lokasi yang di lalui utk tol bukit yang di hancurkan begitu kata pak Yan. Terus material yang di beli oleh HKI apakah lengkap dokumen nya   tanya kami lebih lanjut, kalau itu pak Yan menjawab itu saya tidak tahu juga coba bapak-bapak langsung tanya ke kantor HKI dan masalah biaya operasional crusher dan biaya pengangkutan bahan yang mentah sampai ke  lokasi.  penimbunan seluruh biaya itu tanya saja ke kantor pak.


Setelah merasa cukup mendapat kan keterangan dari pak yan team pekat news bergerak pergi dari lokasi crusher. Dalam perjalanan team coba menanyakan melalui pesan WhatsApp kepada yang berkepentingan Bapak Andi Prahm , bapak Rizal dan pimpro HKI TOMI Herlambang. tapi sampai berita ini diturunkan tidak ada satupun yang menjawab pesan WhatsApp dari wartawan PekatNews, padahal dalam UU pers tahun 99 dijelaskan seandainya wartawan meminta informasi narasumber wajib memberikan informasi yang akurat dan jelas sesuai apa yang di ketahui, dengan adanya pekerjaan seperti ini seharusnya HKI menaati peraturan yang telah ditulis dalam PERATURAN MENTERI BADAN  USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang tertuang dalam. NOMOR PER – 08 / MBU /12/2019 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA BADAN USAHA MILIK NEGARA .
Jadi sudah diatur HKI tidak boleh memproduksi sendiri dan harus di lakukan oleh pihak ketiga. Tetapi kenyataannya HKI menabrak peraturan pemerintah, dan itu terjadi jadi crusher HKI itu terdapat dibelakang baching plant WIRA AGUNG jadi seakan akan basching Plant punya WIRA AGUNG dan tidak k mungkin crusher punya yg HKI pasti itu punya WIRA AGUNG.
Lagi-lagi ada juga yang berusaha melakukan kecurangan dibuat lah cara ditampilkan didepan nya BACHING PLANT PT WIRA AGUNG mana mungkin orang percaya HKI pemilik crusher nya pasti masyarakat menyangkADA APA 

Padang Pariaman 22/7/2024 betapa senangnya warga masyarakat Sumbar karena terwujudnya pembangunan jalan TOL,  dimana pembangunannya sedang di kebut pengerjaanya.  Beberapa tahun belakang pembangunan jalan TOL yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dimana program jalan ini nantinya Akan menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Jalan TOL atau jalan bebas hambatan akan mempersingkat waktu tempuh. Pembangunan Akan dilakukan dengan enam tahap 1. Padang ke sicincin 28 km, 2 Sicincin ke Bukittinggi 41 km. 3 Bukittinggi ke Payakumbuh 36 km. 4 Payakumbuh ke Pangkalan 43 km, 5 Pangkalan ke Bangkinang 56 km.  6.  Bangkinang ke Pekanbaru 38 km. 


Jika Jalan TOL ini siap Padang ke pekan baru hanya memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam saja. 
Pengerjaan Pembangunan jalan TOL ini dilakukan oleh perusahaan BUMN HUTAMA KARYA dengan Anak Perusahaany HUTAMA KARYA INFRASTUKTUR  [ HKI ] yang bergerak dibidang jasa konstruksi khususnya jalan dan jebmbatan. Beberapa bentuk bidang usaha HKI antara lain hak paten, merek, desain industri hak cipta, indikasi geografis, rahasia dagang dan desain tata letak sirkuit terpadu. 
Sekarang jalan TOL yang sedang dalam pembangunan di sumatera barat sudah mencapai STA 28. pemerintah sekarang mengupayakan supaya program jalan TOL sumbar – Riau ini bisa terlaksana dan sukses di provinsi sumbar.
Kami pun sebagai media yang ada di Sumbar senantiasa mengawasi kinerja dari HKI khusunya supaya jangan sampai program jalan TOL kebanggaan masyarkat minang ini tersedak atau macet nantinya. Salah seorang dari wartawan suaraadhiyaksa mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya kegiatan crusher di lokasi STA 26. Pagi sebelum keberangkatan kami diskusi dengan pemred untuk mengecek informasi tersebut. hari sabtu juli jam 10.00 wib kami bergerak ke lokasi STA 26 .jalan yang kami tempuh ke lokasi STA 26 sekitar satu jam perjalan kami sampai di STA 26 kami agak ragu karena yang kami lihat adalah Bucthing Plant PT Wira Agung, tidak terlihat crusher milik atau merek HKI.
kami lihat ada kedai yang berada dalam lokasi, kami beserta team media mencoba berbaur dengan sopir-sopir pengangkut material yang sedang istirahat siang, kami memessan minuman. Dan ada salah seorang dari yang duduk di kedai menegur kami, bapak dari mana? Pemred mencoba menjawab dari Padang melihat pekerjaan TOL apakah sudah siap atau belum. Orang ini melanjutkan saya pikir isi material, lagi-lagi  Pemred dari PekatNews menjawab tidak kami bukan pemasok material, karena jam istirahat sudah habis mulai lah satu persatu sopir-sopir kembali bekerja. Karena sudah agak sepi dan kami berempat l dan 1 orang penjaga warung. Kami mencoba bertanya sambil menggali informasi dari penjaga warung kita sebut aja dodi. dodi ini penjaga warung sekaligus pekerja HKI juga tugasnya begitu ringan hanya mengawasi mesin crusher HKI sekaligus bisa berjualan disamping crusher.
Kami mendapat informasi dari dodi. Karena di samping Butching  Plant  milik PT Wira Agung ada mesin crusher dan mesin ini milik PT HKI. trus kami menanyakan lebih lanjut tumpukan material batu split dan pasir, serta tumpukan bahan baku batu yang belum di olah oleh crusher, dodi kembali menjawab tumpukan bahan baku material batu tersebut milik HKI, yang nanti akan di crusher dan di mixing, tapi ke lokasi mana akan di angkat kami tidak tahu. kami coba menanyakan siapa pimpinannya di sini. Dodi menyampaikan yang disini pemimpinnya pak Ujang tapi dia lagi Cuti dan digantikan oleh wakilnya namanya pak Yan, pak Yan itu yang bertanya ke abang tadi jawab dodi. Lebih lanjut kami menanyakan siapa aja yang dodi tahu lagi disini kami menyebut beberapa nama pimpinan HKI di proyek ini ternyata dodi tidak mengenal orang yang kami sebut namanya tadi. 
Setelah cukup informasi kami bergerak ke crusher utk menemui pak Yan yang dibilang oleh dodi tadi.
Kami langsung bertemu di crusher, kami memperkenalkan diri sebagai awak media dari suaraadhiyaksa kami disini mendapat informasi adanya kegiatan HKI menggiling batu sendiri dan dipakai sendiri, pak yan selaku wakil pak Ujang mengatakan kalau mesin Crusher ini di kontrak oleh HKI, asal material adalah batu bekas galian jalan tol yang dipecah dengan alat berat dan dinamit serta dari sumber liar lain dan ada juga di beli langsung ke pemasok material. sampai di stocfile STA  26 dikumpulkan dan di giling ke crusher ini.  contohnya sekarang ini dibuat base A sebagai hamparan dasar semenisasi jalan TOL. Kami lanjutkan bertanya kenapa tidak di pakai untuk material cor beton di Batching Plan PT Wira Agung. Pak yan menjawab bahwa kekerasan batuannya tidak cocok untuk material cor beton. Kata pak Yan. Kami tanya juga apa ada material dari sini di jual ke pihak lain? kalau itu sy tidak tahu tugas saya di crusher selebihnya bapak tanyakan saja ke kantor HKI. kami kembali menanyakan lebih dalam maksud pak Yan mengenai ada bahan dari liar ini maksudnya ? pak Yan menerangkan lebih lanjut misalnya yang diambil dari lokasi yang di lalui utk tol bukit yang di hancurkan begitu kata pak Yan. Terus material yang di beli oleh HKI apakah lengkap dokumen nya   tanya kami lebih lanjut, kalau itu pak Yan menjawab itu saya tidak tahu juga coba bapak-bapak langsung tanya ke kantor HKI dan masalah biaya operasional crusher dan biaya pengangkutan bahan yang mentah sampai ke  lokasi.  penimbunan seluruh biaya itu tanya saja ke kantor pak.
Setelah merasa cukup mendapat kan keterangan dari pak yan team pekat news bergerak pergi dari lokasi crusher. Dalam perjalanan team coba menanyakan melalui pesan WhatsApp kepada yang berkepentingan Bapak Andi Prahm , bapak Rizal dan pimpro HKI TOMI Herlambang. tapi sampai berita ini diturunkan tidak ada satupun yang menjawab pesan WhatsApp dari wartawan PekatNews, padahal dalam UU pers tahun 99 dijelaskan seandainya wartawan meminta informasi narasumber wajib memberikan informasi yang akurat dan jelas sesuai apa yang di ketahui, dengan adanya pekerjaan seperti ini seharusnya HKI menaati peraturan yang telah ditulis dalam PERATURAN MENTERI BADAN  USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang tertuang dalam. NOMOR PER – 08 / MBU /12/2019 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA BADAN USAHA MILIK NEGARA .
Jadi sudah diatur HKI tidak boleh memproduksi sendiri dan harus di lakukan oleh pihak ketiga. Tetapi kenyataannya HKI menabrak peraturan pemerintah, dan itu terjadi jadi crusher HKI itu terdapat dibelakang baching plant WIRA AGUNG jadi seakan akan basching Plant punya WIRA AGUNG dan tidak k mungkin crusher punya yg HKI pasti itu punya WIRA AGUNG.
Lagi-lagi ada juga yang berusaha melakukan kecurangan dibuat lah cara ditampilkan didepan nya BACHING PLANT PT WIRA AGUNG mana mungkin orang percaya HKI pemilik crusher nya pasti masyarakat menyangka itu punya PT WIRA AGUNG juga.semoga dengan terbitnya pemberitaan ini pemerintah mengambil tindakan mengusut siapa yang melakukan ini karena jangan sampai dengan segelintir org yang ingin memperkaya diri sendiri pembangunan jalan TOL yang nantinya akan menjadi kebanggaan bagi warga Minang akan terhambat. kami sebagai awak media khususnya sudah memberi tahu publik jangan bilang anda tidak tau lagi..bersambung ..[team pekat ]a itu punya PT WIRA AGUNG juga.semoga dengan terbitnya pemberitaan ini pemerintah mengambil tindakan mengusut siapa yang melakukan ini karena jangan sampai dengan segelintir org yang ingin memperkaya diri sendiri pembangunan jalan TOL yang nantinya akan menjadi kebanggaan bagi warga Minang akan terhambat. kami sebagai awak media khususnya sudah memberi tahu publik jangan bilang anda tidak tau lagi..bersambung ..[team]

faisal@suaraadhiyaksa.com